Kediri
Hari Jadi Kabupaten Kediri, Mas Dhito Ganti Destination Branding menjadi Kediri Berbudaya
Memontum Kediri – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, merubah destination branding Kabupaten Kediri dari tagline ‘Kediri Lagi’ menjadi ‘Kediri Berbudaya’. Bahkan, bupati muda berkacamata itu meresmikan destination branding ini di Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) tepat di hari Jadi Kabupaten Kediri Ke-1219.
Mas Dhito-sapaan akrab bupati, mengungkapkan alasan dirinya mengubah destination branding tersebut. Yaitu, karena berbudaya merujuk pada akal dan budi pekerti yang maju.
“Yang tadinya Kediri Lagi menjadi Kediri Berbudaya,” terang Mas Dhito, Minggu (26/03/2023) tadi.
Pihaknya menyebutkan, perubahan tagline destination branding, ini didasari karena kayanya budaya di Kabupaten Kediri. Selain itu, Kediri ini juga dianggap menjadi ibunya peradaban di Indonesia.
Baca juga:
- Ratusan Massa Paslon Fren Meriahkan Gowes, Serukan Pilih Nomor 2 untuk Kota Kediri Lebih Baik
- KPU Kabupaten Kediri Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada 2024
- Dua Paslon Pilkada Kabupaten Kediri Sampaikan Visi Misi dalam Debat ke Dua KPU
- Sapa Warga Gayam, Paslon Fren Kenalkan Program 1 RT 1 Wirausaha Baru dan Peningkatan Kesejahteraan
- Dorong Ekonomi Lokal, Paslon Fren Tawarkan Pengembangan Wisata Religi di Jamsaren Kota Kediri
Sehingga, tagline Kediri Berbudaya dinilai cocok dengan kondisi dan potensi dari kabupaten yang berpenduduk lebih dari 1,5 juta jiwa itu. “Berbudaya itu didasari dari banyaknya peninggalan sejarah. Kurang lebih 509 peninggalan sejarah, situs hingga arca,” kata bupati muda yang gemar mengendari vespa itu.
Meski demikian, lanjut Mas Dhito, tagline berbudaya ini tidak hanya ditujukan untuk peninggalan sejarah semata. Melainkan, juga memiliki arti yang luas.
“Tidak hanya sekadar karena seni dan budaya. Namun, juga ada budaya toleransi, budaya kerja, disiplin dan sebagainya,” imbuh Mas Dhito.
Di sisi lain, ayah satu anak ini mengungkapkan dengan tagline baru ini, pihaknya juga akan memutus ego-ego sektoral dengan membentuk tim lintas sektor. Tim ini, nantinya ditugasi untuk memecahkan isu-isu pembangunan. Seperti persoalan sampah, stunting, infrastruktur hingga pelayanan publik.
“Jadi, saya minta tim lintas sektor yang ada di internal pemerintah kabupaten untuk memutus budaya-budaya ego sektoral,” tegasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin, menambahkan supaya tagline baru ini bisa cepat tersebar menggantikan tagline Kediri Lagi, maka pihaknya akan melibatkan pemerintah desa. “Selain melalui media, kita akan melibatkan kepala desa. Apalagi, perwakilan kepala desa hari ini sudah diundang di acara (launching destination branding) ini,” paparnya.(kom/pan/sit)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Polresta Kediri Tangkap 3 Pengedar Pil Dobel L
- Hukum & Kriminal4 tahun
Mantan Camat Kras Ditetapkan Sebagai Tersangka
- Hukum & Kriminal4 tahun
Satreskrim Unit Cyber Polresta Bongkar Prostitusi Online
- Politik4 tahun
Muncul 2 Kandidat Baru di Musda DPD Golkar
- Pemerintahan4 tahun
PKK Siap Sukseskan Program Jatim Bermasker
- Olahraga4 tahun
Presiden Klub Persik Tagih Regulasi Protokol Kesehatan
- Pemerintahan4 tahun
Total 546 Pelanggar pada Operasi Patuh Semeru di Kediri
- Pemerintahan4 tahun
Sosialisasi KPU RI Hadapi Pilgub dan Pilbup di Masa Pandemi