Kediri

Jaga Ketahanan Pangan Kediri, Mas Dhito Siapkan Warehouse dan Tempat Pengeringan Gabah

Diterbitkan

-

Memontum Kediri – Menyikapi kenaikan harga bahan pokok di pasaran, Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar pangan murah sekaligus penyerahan bingkisan sosial bagi warga kurang mampu yang belum tersentuh program bantuan sosial dari pemerintah. Dalam kesempatan itu, Mas Dhito-sapaan akrab bupati muda ini, mengatakan jika melihat trend kenaikan harga pangan khususnya beras yang terus terjadi selama ini, maka diprediksi kenaikan bisa sampai Februari 2034 mendatang.

Untuk itu, ujar Mas Dhito, menjaga ketahanan pangan tetap menjadi prioritas pemerintahannya. Apalagi, stok gabah di Kabupaten Kediri pertahun antara 164 ton hingga 165.000 ton/tahun. Adapun kebutuhan pertahunnya, kisaran 120.000 ton.

“Masih ada sisa, tapi (beras) ini sudah diambil oleh daerah-daerah lain. Maka sekarang ketahanan pangan menjadi kata kunci,” kata Mas Dhito, seusai memantau kegiatan penyaluran bantuan dan pasar murah di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen, Selasa (05/12/2023) tadi.

Untuk menjaga stok pangan di Kabupaten Kediri, Mas Dhito mengatakan bahwa pihaknya memerintahkan untuk penyiapan warehouse atau bangunan untuk penyimpanan produk sebelum didistribusikan, maupun tempat pengeringan gabah. “Hari ini kita berikan bantuan (bahan pangan) bagi warga yang kurang mampu,” ujarnya.

Advertisement

Bantuan sosial bahan pangan disalurkan kepada 100 orang warga. Masing-masing penerima mendapatkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kg, minyak goreng 2 liter dan gula 3 kg.

Baca Juga :

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menyampaikan bahwa dalam kegiatan pangan murah itu, pemerintah daerah bekerjasama dengan berbagai pihak baik itu BUMN, perusahaan, peternak dan petani. Beberapa diantaranya, seperti Bulog untuk penyediaan beras, kemudian Pabrik Gula, termasuk kelompok tani dan beberapa perusahaan untuk mensuplay minyak maupun bahan lain.

“Telur kita kerja sama dengan peternak, jadi harga telur masih harga dari kandang,” terangnya.

Kegiatan pangan murah dan penyaluran bantuan sosial pada akhir 2023, ini dilakukan bertahap di sepuluh titik lokasi. Sebagaimana kegiatan di Desa Sidomulyo, tingginya antusias warga dalam kegiatan itu stok beras yang disediakan mencapai 3,5 ton, telur 200 kg, minyak antara 500-1000 liter dan gula 500 kg.

Advertisement

“Harga yang dijual di pangan murah ini di bawah harga di pasaran,” ucapnya.

Diungkapkan Tutik, telur harga di pasaran Rp 27 ribu perkg dijual Rp 24 ribu, gula dari harga pasaran Rp 17 ribu perkg dijual Rp 13,5 ribu, beras di pasaran Rp13,5 ribu perkg dijual Rp 10.400, minyak di pasaran antara Rp 14 hingga 17 ribu perliter dijual Rp 13,5 ribu.

Dalam kegiatan itu pula, dilakukan penyerahan bantuan modal dari bupati kepada lima orang warga. Tiga orang mendapatkan bantuan sepasang ternak kambing, dua orang menerima bantuan modal usaha masing-masing Rp 2,5 juta.

“Bantuan modal ini sebagai upaya Mas Bupati untuk mensuport warga untuk peningkatan pendapatan mereka nantinya,” terangnya. (kom/pan/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas