Kediri

Harga Cabai Berangsur Stabil, Pemkab Kediri Pastikan Ketersediaan Stok Aman

Diterbitkan

-

Memontum Kediri – Sejak memasuki Bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024, Pemerintah Kabupaten Kediri terus intens melakukan pemantauan mengenai dinamika harga hingga memastikan keamanan tingkat ketersediaan stok bahan pokok terutama komoditas cabai. Di pasar-pasar Kabupaten Kediri, cabai merah keriting rata-rata sekitar Rp 49.500 perkilogram (kg). Sedangkan harga cabai rawit, rata-rata sekitar Rp 37.833 perkg.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Tutik Purwaningsih, melalui Kepala Bidang Ketersediaan Distribusi dan Kerawanan Pangan, Arbai, menjelaskan bahwa dinamika harga cabai memang masuk dalam kategori sulit untuk diprediksi dalam jangka waktu yang panjang. Hal itu, karena harga cabai mengalami peningkatan signifikan yang mana disebabkan salah satunya faktor cuaca ekstrim.

Dengan cuaca yang tidak menentu, maka berpengaruh pada jumlah produktivitas panenan dari petani. Sehingga, jumlah ketersediaan cabai menjadi terbatas.

“Kalau masalah harga sangat situasional sekali, karena selisihnya bisa tinggi. Tapi di harga saat ini, itu tergolong stabil. Dari segi petani dapat untung dan dari segi pengusaha yang berbahan baku cabai juga masih terjangkau,” kata Arbai, saat ditemui di sela operasi pasar murah di Balai Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Sabtu (16/03/2024) tadi.

Advertisement

Ditambahkan Arbai, stabilisasi harga cabai tersebut lantaran dipengaruhi oleh ketersediaan stok cabai dalam kategori melimpah di Kabupaten Kediri. Hal itu, menyusul pada Maret-April mendatang, telah memasuki masa panen komoditas cabai.

Baca juga :

Sementara itu, untuk ketersediaan pasokan cabai merah keriting mencapai sekitar 652 ton dan sedangkan kebutuhan Kabupaten Kediri berkisar 334,2 ton. Di sisi lain, stok cabai rawit sebanyak 5.353 ton, sementara kebutuhan kurang lebih 281,8 ton, khusus sepanjang Bulan Maret 2024.

Apabila melihat perbandingan antara ketersediaan stok dengan kebutuhan di Kabupaten Kediri, paparnya, maka stok cabai mengalami surplus pada cabai merah sekitar 317,8 ton dan cabai rawit 5.071,2 ton. Namun, sejumlah surplus tersebut akan dialokasikan ke luar daerah. Pasalnya, Kabupaten Kediri memiliki kewajiban untuk memenuhi permintaan pangan daerah lain.

“Kalau masalah lari (kirim), itu ke daerah Jakarta seperti ke Pasar Jatinegara dan Pasar Kramat Djati. Kemudian wilayah timur, misalnya Banyuwangi dan Lumajang,” terangnya.

Advertisement

Terlebih, lanjutnya, selain gencar mengadakan operasi pasar murah sebagai upaya menjaga stabilisasi harga, pemerintah daerah juga intens menjaga komunikasi dengan para petani terkait arahan pola tanam. “Kami menyampaikan ke petani, bahwa pola tanam supaya tetap berada di bawah arahan dinas terkait maupun petugas lapangan. Karena biasanya dari Kelompok Petani (Poktan), itu ada komunikasi rapat,” tutur Arbai.

Kabupaten Kediri sendiri, beberapa wilayah yang menjadi daerah penghasil komoditas cabai terbesar, diantaranya Kecamatan Kepung, Puncu, Gurah, Ngasem dan Kecamatan Plosoklaten. (kom/pan/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas