Kediri

Antisipasi Peningkatan Covid, Bupati Kediri Hidupkan Kembali Kampung Tangguh dan BOR untuk Perawatan Pasien

Diterbitkan

-

Antisipasi Peningkatan Covid, Bupati Kediri Hidupkan Kembali Kampung Tangguh dan BOR untuk Perawatan Pasien

Memontum Kediri – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menghidupkan kembali kampung tangguh untuk melawan penyebaran kasus Covid-19. Pasalnya, berdasarkan data harian kasus aktif di Kabupaten Kediri, menunjukkan lonjakan yang signifikan.

“Melihat kasus rilis harian kita, dalam tiga hari terakhir rata-rata di 30 kasus. Kemarin kita sempat rilis 53 kasus, yang artinya kita bersiap dengan gelombang tiga,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito, Selasa (08/02/2022).

Dengan penyebaran kasus Covid-19 itu, Mas Dhito mengatakan bahwa kampung tangguh yang ada saat awal kasus covid, bakal dihidupkan kembali untuk mengawal pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes). Monitoring akan dilakukan dan nantinya bagi 15 desa yang benar-benar bisa mematuhi Prokes, bakal diberikan reward.

“Sebaliknya, juga akan ada 15 desa yang akan diberi surat peringatan kalau tidak mematuhi prokes. Selain pelaksanaan prokes, vaksinasi yang sejauh ini berjalan akan digenjot. Adapun kegiatan vaksinasi saat ini untuk dosis pertama umum sudah mencapai 85,35 persen, Lansia sudah 68,78 persen dan anak 85,35 persen,” paparnya.

Advertisement

Baca juga :

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Ahmad Khotib, menambahkan bahwa menghadapi kasus covid, rumah sakit sudah menyiapkan ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR), obat-obatan dan oksigen sudah siap.

“Adapun tempat tidur yang tersedia sebanyak 302 di tujuh rumah sakit. Bila terjadi peningkatan kasus, bisa dinaikkan menjadi 425 tempat tidur. Bila mana ditambah dengan rumah sakit darurat, bisa menjadi 625 tempat tidur. Pun demikian, tidak semua yang gejala covid dirawat di rumah sakit,” papar Khotib.

Ditambahkannya, rumah sakit digunakan untuk merawat yang gejala sedang atau berat. Untuk yang gejala ringan atau tanpa gejala, kita siapkan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpadu.

“Adapun lokasi tempat isolasi terpadu berada di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kecamatan Grogol. Bila mana masih kurang, pihaknya akan meminta digunakan kembali wisma atlit di Pare dan bekas gedung SD yang ada di Pelem sebagai lokasi isolasi,” ucap Khotib di akhir wawancaranya. (pan/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas