Kediri

Kunjungi Pabrik Kerupuk Impala Dini Hari, Bupati Kediri Dorong Pengurusan BPOM

Diterbitkan

-

Memontum Kediri – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mengunjungi Pabrik Kerupuk Impala di Desa/Kecamatan Kras. Yang menarik, kunjungan tersebut dilakukan Mas Dhito-sapaan akrab Bupati Kediri, di sela menginap di rumah salah satu warga dan dilakukan Selasa (13/02/2024) dini hari.

Dalam kunjungannya itu, bupati didampingi Camat Kras, Jiwo. Sementara di kunjungan itu, pemilik pabrik kerupuk, Galih Andri Febianto, menerima langsung kedatangan Ma Dhito.

Dari pantauan di lapangan, Mas Dhito tiba di pabrik tersebut sekitar pukul 00.10 WIB. Dalam kesempatan tatap muka itu, bupati mendorong agar pabrik tersebut bisa mengurus perizinan BPOM, guna meningkatkan nilai jual dari kerupuk yang dikenal dengan warnanya yang cerah itu.

Baca juga:

Advertisement

“Malam ini saya berkunjung ke pabrik kerupuk dan saya dorong untuk segera mengurus BPOMnya. Tujuannya, supaya harganya bisa tinggi dan untungnya juga tinggi,” kata Mas Dhito.

Dirinya juga menjelaskan, bahwa kunjungan ke pabrik di tengah malam tersebut merupakan rangkaian giat menginap di rumah warga. Di sore hari, pihaknya juga menyempatkan untuk menemui warganya yang tengah melakukan rutinitas.

“Kita tadi mulai dari sore sudah keliling. Baik itu melihat ibu-ibu yang latihan senam, ada yang voli dan ada yang (latihan) Jaranan Jowo,” urainya.

Sekedar diketahui, pabrik kerupuk tersebut bisa menghasilkan tujuh hingga delapan ton perhari. Dimana, jumlah ini diproduksi oleh sekitar 90 karyawan yang mayoritas berasal dari desa setempat.

Advertisement

Disampaikan Galih, usahanya ini telah digelutinya sejak 2011 lalu dan berhasil mendistribusikan Kerupuk Impala hingga keluar pulau. Mulai dari Kalimantan, Sulawesi hingga Sumatera.

Dalam perjalanannya, lanjut Galih, pabriknya ini telah mengalami berbagai proses panjang. “Proses (pengembangan, red) pabrik ini dilalui dengan susah payah dan mungkin rejekinya juga. Kendalanya, tiga bulan belakangan ini bahan baku (tepung tapioka, red) harganya tinggi dan langka,” jelas Galih.

Pria berusia 30 tahun ini menambahkan, bahwa pihaknya mengaku bangga, karena bisa didatangi langsung oleh orang nomor satu di Kabupaten Kediri tersebut. “Sekelas (pabrik, red) kapasitas kecil dikunjungi Mas Dhito, tentunya membuat saya sangat senang,” ujarnya. 

(pan/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas