Kediri
Ribuan Pembarong Nusantara Meriahkan Parade 1000 Barong, Mas Dhito Sampaikan Pembarong Belum Afdol Jika Tak Tampil di Kediri
![Ribuan Pembarong Nusantara Meriahkan Parade 1000 Barong, Mas Dhito Sampaikan Pembarong Belum Afdol Jika Tak Tampil di Kediri](https://kediri.memontum.com/wp-content/uploads/sites/53/2023/03/Ribuan-Pembarong-Nusantara-Meriahkan-Parade-1000-Barong-Mas-Dhito-Sampaikan-Pembarong-Belum-Afdol-Jika-Tak-Tampil-di-Kediri.jpg)
Memontum Kediri – Ribuan pembarong dari seluruh nusantara padati kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri. Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, dalam kesempatan itu menyebutkan bahwa pembarong baru bisa disebut pembarong, jika sudah tampil di Kediri.
Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu mengatakan animo pembarong di parade dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Kediri ke-1219, ini cukup besar. Hal ini dibuktikan, dengan banyaknya pembarong dari luar daerah bahkan hingga Bontang, Riau serta Palembang yang jauh-jauh hari telah mendaftarkan diri untuk mengikuti parade tahunan ini.
“Ada semacam keafdolan, gak mantap dan gak marem (puas), kalau yang namanya pembarong belum pernah tampil di Kediri,” Kata Mas Dhito saat membuka Parade 1000 Barong, Senin (13/03/2023) tadi.
Barongan, lanjut Mas Dhito, adalah salah satu bagian dari kesenian jaranan yang cikal bakalnya dari Kediri. Meski demikian, jaranan kini sudah banyak menjamur di seluruh Indonesia.
Baca juga :
- Bimtek Tim Pengumpul Informasi Cukai, Pj Wali Kota Kediri Minta Peran Aktif Karang Taruna
- Hari Anak Nasional, Pj Wali Kota Kediri Launching SLB Ramah Anak dan Beri Santunan
- Peringatan HAN 2024, DP3AP2KB Kota Kediri Sampaikan Beberapa Motivasi untuk Anak
- Pj Wali Kota Kediri Buka Bimtek OSS Lanjutan untuk Kegiatan Usaha Apotek
- Libatkan KIM, Pj Wali Kota Kediri Buka Workshop Video Animasi
Berangkat dari hal tersebut, bupati muda berkacamata tersebut ingin membangun seni dan budaya yang dimulai dari Bumi Panjalu. “Sebagai salah satu kabupaten tertua di Indonesia, kita mengusung tema Sahitya Adhikara Budhaya (bersinergi membangun Kediri berbudaya),” terangnya.
Mas Dhito menambahkan, rangkaian hari jadi masih panjang. Beberapa hari ke depan serangkaian agenda hari jadi akan dilakukan. Diantaranya Festival Jaranan Jowo, Parade Cikar dan Niti Sowan Harinjing.
“Semoga masyarakat bisa menikmati, masih ada rangkaian acara hari jadi,” tutur figur nomor satu di Kabupaten Kediri itu.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo, mengungkapkan peserta Parade 1000 Barong di tahun ini sekitar 2500 pembarong. Para pembarong ini juga difasilitasi kaus hingga sertifikat. Pihaknya berharap, ke depan agenda ini bisa terus digelar sebagai identitas Kabupaten Kediri yang berimbas pada sektor pariwisata.
“Peserta sekitar 2500an. Mereka (pembarong) kita berikan kaus, ada sertifikat,” papar pria yang akrab disapa Wignyo itu. (kom/pan/sit)
![](https://kediri.memontum.com/wp-content/uploads/sites/53/2019/09/logo-MEMONTUM-300.png.png)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Polresta Kediri Tangkap 3 Pengedar Pil Dobel L
- Hukum & Kriminal4 tahun
Mantan Camat Kras Ditetapkan Sebagai Tersangka
- Hukum & Kriminal4 tahun
Satreskrim Unit Cyber Polresta Bongkar Prostitusi Online
- Politik4 tahun
Muncul 2 Kandidat Baru di Musda DPD Golkar
- Pemerintahan4 tahun
PKK Siap Sukseskan Program Jatim Bermasker
- Olahraga4 tahun
Presiden Klub Persik Tagih Regulasi Protokol Kesehatan
- Pemerintahan4 tahun
Total 546 Pelanggar pada Operasi Patuh Semeru di Kediri
- Pemerintahan4 tahun
Sosialisasi KPU RI Hadapi Pilgub dan Pilbup di Masa Pandemi