Kediri
Sidak Pasar Wates Kediri, Mas Dhito Dibuat Berang dengan Spesifikasi Material yang Tidak Sesuai Perencanaan
Memontum Kediri – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, berang setelah menemukan material yang digunakan dalam pembangunan Pasar Wates-Kediri, tidak sesuai spesifikasi dengan yang ada di dokumen perencanaan. Temuan tersebut, berdasarkan hasil inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan orang nomor satu di pemerintahan Kabupaten Kediri, pada Selasa (18/10/2020) tadi. Turut mendampingi dalam Sidak itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri.
Mas Dhito-sapaan akrab bupati muda itu, begitu sampai di lokasi langsung mengecek bangunan kios pasar. Saat itulah, dirinya menemukan salah satu merk semen yang diduga tidak masuk dalam dokumen berserakan.
“Konsultan pengawas, pertanyaan saya sederhana, di dokumen itu tertera apa tidak?” tanya Mas Dhito.
Berangkat dari temuan itu, Mas Dhito melanjutkan mengecek material plafon kios. Secara kebetulan, di salah satu kios masih ada materil yang tergeletak. Melihat merk yang tertera, material yang digunakan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen.
Untuk melihat kualitasnya, Mas Dhito menendang material plafon itu dan dengan mudah jebol. Tidak hanya itu, Mas Dhito meminta dibongkar beberapa plafon yang telah terpasang.
“Kualitasnya menurut jenengan, bagaimana. Kalau tidak sesuai, kenapa dipasang?,” tanya Mas Dhito kembali kepada konsultan pengawas.
Kemudian, pengecekan dilakukan pula pada material atap los pasar yang belum terpasang. Termasuk, pengukuran ketebalan cor pada lantai. Setelah diukur, ketebalan cor tidak sama, ada yang memiliki ketebalan 6, 7 dan 8 cm.
Baca juga :
- KPU Kabupaten Kediri Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada 2024
- Dua Paslon Pilkada Kabupaten Kediri Sampaikan Visi Misi dalam Debat ke Dua KPU
- Sapa Warga Gayam, Paslon Fren Kenalkan Program 1 RT 1 Wirausaha Baru dan Peningkatan Kesejahteraan
- Dorong Ekonomi Lokal, Paslon Fren Tawarkan Pengembangan Wisata Religi di Jamsaren Kota Kediri
- Serap Aspirasi, Bunda Fery Silviana dan Regina Nadya Suwono Kunjungi Kelurahan Dandangan Kediri
Mas Dhito, pun terlihat menelepon pihak pelaksana pekerjaan pembangunan Pasar Wates atas temuan dalam sidak. Dirinya menekankan, pekerjaan yang dibangun menggunakan uang rakyat, harus dikerjakan dengan benar termasuk material yang digunakan.
“Sudah menjadi kewajiban kepala daerah mengecek setiap pekerjaan (yang menggunakan uang rakyat),” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, dana yang digunakan untuk revitalisasi Pasar Wates, bersumber dana Tugas Pembantuan (TP) dari Kementerian Perdagangan dengan anggaran Rp 12 miliar. “Apalagi, ini program dari Kemendag. Mau ditaruh dimana muka saya, di depan Menteri Perdagangan,” ucapnya.
Mas Dhito menegaskan, semua pekerjaan dan material yang digunakan untuk pembangunan Pasar Wates, harus benar-benar dicek. Bilamana kualitas tidak sesuai dokumen perencanaan, harus ditolak.
“Kalau tidak sesuai spek (spesifikasi, red) tolak,” tegas Mas Dhito.
Usai melakukan pengecekan, Mas Dhito berkomunikasi dengan Kepala Dinas Perdagangan yang ikut mendampingi dan memberikan pesan untuk meminta dibongkar pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi. Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, mengungkapkan akan menindaklanjuti hasil Sidak itu. Bahkan, pihaknya akan mengumpulkan pelaksana pekerjaan, termasuk pengawas dan konsultan.
“Besok akan kita kumpulkan. Kita akan cek dokumennya. Kalau tidak sesuai, kita minta dibongkar,” ucapnya tegas. (kom/pan/sit)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Polresta Kediri Tangkap 3 Pengedar Pil Dobel L
- Hukum & Kriminal4 tahun
Mantan Camat Kras Ditetapkan Sebagai Tersangka
- Hukum & Kriminal4 tahun
Satreskrim Unit Cyber Polresta Bongkar Prostitusi Online
- Politik4 tahun
Muncul 2 Kandidat Baru di Musda DPD Golkar
- Pemerintahan4 tahun
PKK Siap Sukseskan Program Jatim Bermasker
- Olahraga4 tahun
Presiden Klub Persik Tagih Regulasi Protokol Kesehatan
- Pemerintahan4 tahun
Total 546 Pelanggar pada Operasi Patuh Semeru di Kediri
- Pemerintahan4 tahun
Sosialisasi KPU RI Hadapi Pilgub dan Pilbup di Masa Pandemi