Kediri

Dapat Beasiswa dan Bantuan Modal, Pedagang di Kediri Ini Menangis Sambil Peluk Bupati

Diterbitkan

-

HARU: Nampak seorang pedagang yang menangis haru di pelukan Bupati Kediri. (pemkab for memontum)

Memontum Kediri – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga. Seperti yang terlihat dalam kegiatan dialog bersama para pedagang Pasar Kandangan, salah seorang pedagang, Amir Fatah Ulumudin, sampai dibuat menangis haru seraya memeluk Mas Dhito-sapaan Bupati Kediri.

Momen tidak biasa itu terjadi, ketika pedagang tersebut menyampaikan aspirasinya kepada orang nomor satu di pemerintahan Kabupaten Kediri tersebut. Dalam kesempatan itu, dirinya mendapatkan kesempatan untuk mengutarakan keluh kesahnya selama menjadi pedagang. Termasuk, pendapatnya mengenai rencana relokasi Pasar Kandangan yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Kediri.

Fatah pun kemudian berpendapat, bahwa selain relokasi, aspek penting lain seperti shifting dan penataan pedagang menjadi persoalan krusial. Karena, masih ditemukan banyak pedagang yang berjualan di luar area pasar. Sehingga, selain memperburuk wajah Pasar Kandangan, hal ini juga menyebabkan kurangnya minat para pembeli untuk masuk ke dalam area pasar dua lantai tersebut.

“Yang penting, njenengan saget noto wong dodol isuk karo awan (yang penting, Mas Dhito bisa menata penjual pagi dan siang),” kata Fatah, Rabu (10/07/2024) tadi.

Advertisement

Baca juga :

Mendengar masukan dari salah satu warga pedagang, Mas Dhito mengapresiasi dengan memberikan bantuan modal untuk pengembangan usaha, sekaligus beasiswa yang diperuntukkan bagi anak pedagang kelahiran 1979 itu. Tidak lama, ketika bupati muda tersebut menghampirinya, tangis haru Fatah pun pecah sembari memeluk bupati yang menjabat sejak 2021 tersebut. Dengan bantuan yang diterimanya, Fatah menyampaikan rasa terima kasih kepada Mas Dhito.

“Semoga Pak Dhito diberikan kesehatan, diberi rezeki, lancar,” kata Fatah.

Sementara dalam dialog tersebut, Mas Dhito mengajak pedagang Pasar Kandangan untuk berunding mengenai pengembangan pasar. Diketahui, pasar ini terakhir direvitalisasi pada 2004 silam.

Advertisement

Mas Dhito sendiri dalam berbagai proses pembangunan, dimana pemerintah daerah selalu mengajak dialog masyarakat. Terlebih dengan rencana relokasi Pasar Kandangan ini, pihaknya menginginkan rencana tersebut telah sesuai dengan kebutuhan para pedagang.

“Hari ini kita berdialog, karena kami ini yang ada di pemerintah daerah yang tidak ingin mengambil keputusan secara sepihak,” kata Mas Dhito. (kom/pan/gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas