Kediri
Hadapi Musim Penghujan, Pemkab Kediri Terus Kebut Normalisasi Sungai
Memontum Kediri – Menghadapi musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Kediri terus melakukan percepatan pengerjaan normalisasi sungai. Normalisasi sungai itu dilakukan, untuk meminimalisir terjadinya luapan air yang bisa mengakibatkan banjir.
Normalisasi yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Kediri tersebut, menyasar sungai-sungai yang berpotensi terjadinya banjir di daerah barat sungai. Seperti di Wilayah Kolokoso, Hadisingat hingga Bakung.
Plt Kepala DPUPR Kabupaten Kediri, Irwan Chandra, mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi sungai yang terjadi pendangkalan akibat adanya sendimentasi. “Normalisasi ini dalam rangka mengembalikan fungsi sungai secara optimal, akibat terjadinya proses pendangkalan yang dikarenakan sedimentasi. Serta, perbaikan tanggul-tanggul yang kritis,” katanya pada Jumat (14/10/2022) pagi.
Dengan pengembalian fungsi sungai tersebut, lanjut Irwan, luapan pada sungai dapat diminimalisir. Sehingga, bisa mencegah terjadinya banjir yang sering terjadi. Utamanya, seperti di desa yang dilewati oleh Sungai Bakung.
Baca Juga :
- Peduli Stunting, Dansatgas TMMD ke 122 Kodim Kediri Beri Paket Sembako Bagi Masyarakat
- Tak Melulu Fisik, Satgas TMMD Ke-122 Kediri Jangkau Layanan Kesehatan Masyarakat
- Ulama Kabupaten Kediri Deklarasi Dukungan untuk Paslon Mas Dhito dan Mbak Dewi di Pilkada 2024
- Ajak Warga Tidak Golput, KPU Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi Bertajuk Kebyar Demokrasi
- Relawan Paslon Fren Sapa Warga dan Kenalkan Visi dan Misi Paslon Nomor Urut 2 Kota Kediri
Sungai dengan panjang kurang lebih 4,1 kilometer itu, melewati lima desa di Kecamatan Tarokan. Yakni Desa Jati, Cengkok, Sumberduren, Kedungsari, serta Desa Kaliboto.
Irwan juga menambahkan, normalisasi tersebut menindaklanjuti instruksi Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Yang mana, pihaknya juga melakukan inventarisir titik yang mengalami sedimentasi hingga daerah rawan banjir.
“Normalisasi ini program tahunan dari Dinas PUPR, sesuai dengan arahan Mas Dhito. Dimana, kami juga mengidentifikasi daerah yang berpotensi banjir untuk dilakukan normalisasi,” tuturnya.
Selain sungai, normalisasi juga dilakukan terhadap jaringan irigasi dan sumber mata air yang lama tidak dinormalisasi. “Kami juga koordinasi dengan PUPR wilayah Nganjuk yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kediri untuk dilakukan juga normalisasi di wilayahnya,” paparnya.
Secara terpisah, Bupati Hanindhito mengatakan, bahwa pihaknya telah menginstruksikan kepada DPUPR untuk terus memantau kondisi sungai yang ada di Kabupaten Kediri. Sungai yang terjadi pendangkalan dan rawan terjadinya luapan, untuk bisa dilakukan normalisasi.
“Berkaca dari tahun sebelumnya, banjir terjadi karena luapan air dari sungai. Dari hasil inventarisir, saya perintahkan untuk dinormalisasi. Jangan menunggu banjir, baru dinormalisasi,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito.
Memasuki musim penghujan, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Kediri, untuk mengenali potensi bencana yang ada di lingkungan sekitarnya. Untuk mencegah banjir, selain upaya normalisasi yang dilakukan pemerintah, masyarakat juga dihimbau untuk ikut menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Selain pendangkalan, luapan air bisa juga karena saluran yang tersumbat sampah. Saya menghimbau masyarakat untuk mengecek saluran air di lingkungan sekitarnya,” paparnya.(kom/pan/sit)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Polresta Kediri Tangkap 3 Pengedar Pil Dobel L
- Hukum & Kriminal4 tahun
Mantan Camat Kras Ditetapkan Sebagai Tersangka
- Hukum & Kriminal4 tahun
Satreskrim Unit Cyber Polresta Bongkar Prostitusi Online
- Politik4 tahun
Muncul 2 Kandidat Baru di Musda DPD Golkar
- Pemerintahan4 tahun
PKK Siap Sukseskan Program Jatim Bermasker
- Olahraga4 tahun
Presiden Klub Persik Tagih Regulasi Protokol Kesehatan
- Pemerintahan4 tahun
Total 546 Pelanggar pada Operasi Patuh Semeru di Kediri
- Pemerintahan4 tahun
Sosialisasi KPU RI Hadapi Pilgub dan Pilbup di Masa Pandemi