Kediri
Tunjang Program Pertanian Bupati Kediri, Lima Kecamatan Dibangun Balai Penyuluh Pertanian
Memontum Kediri – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri tahun 2022 akan menambah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang berada di kecamatan di Kabupaten Kediri. Hal ini dilakuka, untuk menunjang program pertanian di Kabupaten Kediri.
Pengembangan sektor pertanian sendiri, menjadi salah satu program prioritas Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramono atau yang akrab disapa Mas Dhito. Untuk menunjang program pertanian seperti transfer teknologi pertanian kepada petani, keberadaan BPP sangat diperlukan di tiap kecamatan.
Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan (PSP) Dispertabun Kabupaten Kediri, Arahayu Setyo Adi, menyampaikan bahwa dari 26 kecamatan di Kabupaten Kediri, sejauh ini baru ada 10 BPP. Penyebarannya, BPP di Kecamatan Papar, Purwoasri, Plemahan, Pare, Kandangan, Ngancar, Wates, Ngadiluwih, Semen dan Kecamatan Grogol.
“Tahun ini rencana kita tambah dengan membangun lima BPP. Penambahan itu dilakukan di Kecamatan Kras, Plosoklaten, Kepung, Badas dan Kecamatan Pagu,” terangnya, Jumat (04/01/2022).
Dijelaskan kembali, bahwa BPP merupakan prasarana penunjang bagi penyuluh pertanian. Termasuk untuk sosialisasi dan alih teknologi bidang pertanian. BPP disediakan lokasi untuk demplot, dem area dan demfarm. Sehingga, bila ada alih teknologi pertanian langsung bisa diuji cobakan.
Baca juga:
- KPU Kabupaten Kediri Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada 2024
- Dua Paslon Pilkada Kabupaten Kediri Sampaikan Visi Misi dalam Debat ke Dua KPU
- Sapa Warga Gayam, Paslon Fren Kenalkan Program 1 RT 1 Wirausaha Baru dan Peningkatan Kesejahteraan
- Dorong Ekonomi Lokal, Paslon Fren Tawarkan Pengembangan Wisata Religi di Jamsaren Kota Kediri
- Serap Aspirasi, Bunda Fery Silviana dan Regina Nadya Suwono Kunjungi Kelurahan Dandangan Kediri
“Adanya lahan percontohan itu, petani bisa melibat langsung hasil penerapan teknologi dan mengadopsi untuk diterapkan di lahannya. Pun demikian, tiap BPP diharuskan memiliki tematik tanaman yang dikembangkan berdasarkan potensi wilayahnya,” paparnya.
Misalnya, terangnya, BPP Plemahan. Di sana pembibitan buah, BPP Ngadiluwih tanaman hias, BPP Pare urban farming.
Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Plemahan, Suyitno, saat ditemui terpisah menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan di BPP Plemahan diantaranya pelatihan penangkaran tanaman, pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dan pestisida nabati (Pesnab) yang merupakan bagian dari program Mas Dhito untuk pengembangan tani organik.
“Bagi petani yang belum bisa menerapkan tani organik murni, kita arahkan untuk belajar ke penanaman padi sehat dengan pengurangan pupuk kimia dan pestisidanya yang Pesnab. Kebetulan BPP mengembangkan Pesnab,” bebernya.
Seperti kegiatan yang dilakukan beberapa waktu lalu, petugas penyuluh pertanian melakukan pelatihan penangkaran bibit buah-buahan dengan sistem sambung pucuk kepada taruna tani atau petani muda yang daerahnya memiliki tempat wisata. Mereka berasal dari Desa Mejono, Langenharjo, Tegowangi, dan Ringinpitu.
“Diharapkan dengan pelatihan ini, anak muda itu dapat menerapkan dan mengembangkan sendiri untuk mendukung desa wisata yang ada di daerahnya,” paparnya. (pan/sit)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Polresta Kediri Tangkap 3 Pengedar Pil Dobel L
- Hukum & Kriminal4 tahun
Mantan Camat Kras Ditetapkan Sebagai Tersangka
- Hukum & Kriminal4 tahun
Satreskrim Unit Cyber Polresta Bongkar Prostitusi Online
- Politik4 tahun
Muncul 2 Kandidat Baru di Musda DPD Golkar
- Pemerintahan4 tahun
PKK Siap Sukseskan Program Jatim Bermasker
- Olahraga4 tahun
Presiden Klub Persik Tagih Regulasi Protokol Kesehatan
- Pemerintahan4 tahun
Total 546 Pelanggar pada Operasi Patuh Semeru di Kediri
- Pemerintahan4 tahun
Sosialisasi KPU RI Hadapi Pilgub dan Pilbup di Masa Pandemi